Batam - Tempat transit pertama

Lupakan soal takut naik pesawat. Sekarang adalah pertamakalinya aku menginjak tanah sumatera, tepatnya di Batam. Sebenarnya batam bukan termasuk kedalam pulau sumatera, batam adalah pulau kecil disekitaran pulau sumatera. 



Batam terkenal dengan barang-barang elektronik yang sangat murah terutama handphone. Jadi ketika aku sampai batam, aku membuat instagram story dengan lokasi di batam. Langsung banyak DM yang masuk dari teman-temanku, mereka rata-rata nitip untuk dibelikan handphone. Sayang sekali aku dibatam hanya untuk transit dan itupun hanya 1 jam, hanya cukup untuk sholat ashar dan checkin lagi. Jadi tidak ada kesempatan untuk membeli apa-apa. Padahal sebenarnya aku juga pengen beli handphone. haha



Bandara dibatam cukup bagus, terasa sekali barang-barang luar negerinya ada ditoko-toko yang ada dibandara. Makanannya pun juga terasa sekali bukan makananan atau jajan yang umum dijual di daerah lain di Indonesia. Cukup mengesankan. Disana aku belajar caranya jadi penumpang transit. Pada awalnya setelah sampai batam, aku pikir hanya turun saja mengisi bahan bakar lalu kita berangkat lagi dengan pesawat yang sama. Ternyata tidak, transit itu ternyata kita harus turun dan pindah ke pesawat yang lain. Setelah mengikuti prosedur transit, para penumpang transit melanjutkan perjalanan ke bandara kualanamu sumatera utara. Ada yang lucu dari pesawat yang aku tumpangi. Ternyata kita hanya berganti pesawat saja, kru dalam pesawat tersebut ternyata sama dengan pesawat yang sebelumnya. hahaha

Dibatam ini aku merasa yaaa sedikit resah, ceileh resah.. haha.. ya, Ketika aku melihat batam dari jendela pesawat sebelum landing, aku melihat batam adalah pulau yang sedang mengalami pembangunan besar-besaran. Entah memang baru sekarang batam menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar di indonesia, atau sudah dari dulu tetapi aku baru mengetahuinya. Tapi terlihat jelas batam sedang di eksplore besar-besaran. Banyak pembukaan lahan, terlihat dari bekas-bekas hutan yang ditebangi dan dibangun sebuah bangunan.

Kadang kita dilema dengan hal-hal tersebut. Disisi lain kita senang akan kemajuan dan keberhasilan negara kita membangun ekonominya, namun disisi lain kita merasa sedih karena hutan-hutan yang semakin berkurang dan habis demi pembangunan dan kemajuan perekonomian negara. Jika terjadi bencana, siapa yang harus disalahkan? Ketika perekonomian yang jatuh, siapa yang harus disalahkan? Memang susah untuk dijelaskan.

Dari semua hal itu, kita berharap batam akan menjadi penggerak perekonomian bangsa yang maju dan membanggakan. Membangun tanpa merusak, mensejahterakan tanpa menyisihkan. Amin..

Comments